Pada dasarnya
sebuah paragraf terdiri dari kalimat utama dan kalimat penjelas. Kalimat utama
adalah kalimat yang mengandung gagasan utama, yaitu gagasan yang menjadi dasar
pengembangan suatu paragraf. Sedangkan kalimat penjelas adalah kalimat yang mengandung
gagasan penjelas, yaitu gagasan yang menjelaskan gagasan utama.
MEMBEDAKAN PARAGRAF DEDUKTIF DAN INDUKTIF
1. Paragraf deduktif
Paragraf deduktif adalah paragraf
yang kalimat utamanya terletak di awal paragraf. Paragraf deduktif dikembangkan dari data yang
bersifat umum dan dijabarkan dengan beberapa pikiran penjelas yang bersifat khusus.
Ciri-ciri paragraf deduktif antara
lain:
·
Kalimat utama terletak di awal paragraf
·
Kalimat penjelas menjelaskan gagasan utama
Perhatikan
contoh paragraf deduktif berikut ini!
Olah raga memiliki keunikan. Emosi bangsa
dapat bergerak dan menyatu menyaksikan atlet yang bertanding. Sukses atlet di
ajang internasional mampu memotivasi suatu bangsa untuk maju. Itu pulalah yang
mendorong Negara memberikan perhatian besar dan khusus bagi olah raga.
2. Paragraf Induktif
Paragraf induktif adalah paragraf
yang kalimat utamanya terletak di akhir paragraf. Pada pola pengembangan
paragraph induktif bertolak dari satu atau sejumlah fenomena individual untuk menurunkan suatu kesimpulan
( Winarti, 2008: 49).
Ciri-ciri paragraf induktif antara lain:
·
Menyebutkan peritiwa-peristiwa khusus terlebih
dahulu
·
Kalimat penjelas merupakan rincian-rincian
khusus
·
Kesimpulan terdapat di akhir paragraph, dan ditandai
dengan kata-kata: jadi, kesimpulnya, oleh karena itu, yang penting, dan
lain-lain
Paragraf induktif dikembangkan dengan 3 pola, yaitu:
a. Generalisasi
Generalisasi yaitu pola
pengembangan paragraph induktif dengan proses penalaran yang bertolak dari
sejumlah fenomena individual untuk menurunkan suatu inferensi yang bersifat
umum yang mencakup fenomena tadi. Pada pengembangan
paragraf dengan cara generalisasi intinya mengumpulkan fakta-fakta kemudian
ditarik sebuah simpulan yang.
Contoh:
Saya melihat orang-orang asyik
membaca Koran di halte bus. Kegiatan serupa juga saya jumpai di peron stasiun
kereta api. Saat saya jalan-jalan di taman, hal yang sama juga saya lihat orang
duduk bersantai sambil membaca Koran. Bahkan, ketika saya keluar ruang dan
sampai di trotoar, saya melihat berderet anak sekolah, kawula muda, dan orang
dewasa semua sedang membaca. Jadi, banyak
orang yang memanfaatkan waktu membaca.
b.
Analogi
Pengembangan paragraf induktif
dengan pola analogi berarti membandingkan dua macam hal dengan hanya
memerhatikan persamaannya, tanpa memerhatikan perbedaanya, kemudian
menyimpulkannya.
Contoh:
Seorang bayi
dilahirkan dalam keadaan suci seperti kertas putih. Bayi akan dibentuk
pribadinyasesuai dengan didikan yang diterimanya seperti kertas putih dapat
diisi dengan berbagai hal sesuai dengan keinginan pemiliknya. Bila bayi dididik
dengan baik maka akan seperti kertas yang terisi dengan hal-hal yang baik dan
bermanfaat bagi siapa pun yang membacanya. Jadi,
membentuk kepribadian baik seseorang anak ibarat menulis kertas putih dengan
hal-hal yang bermanfaat.
c.
Sebab
Akibat
Pengembangan paragraf sebab akibat
bertolak dari peristiwa yang dianggap sebagai sebab yang diketahui kemudian
bergerak menuju kesimpulan sebagai akbiat yang terdekat.
Contoh:
Beberapa bulan yang lalu Rudi
sering tidak masuk sekolah tanpa alasan. Setiap kegiatan belajar mengajar Rudi
juga tidak pernah memerhatikan guru dan selalu sibuk sendiri dengan tingkahnya
yang aneh-aneh. Selain itu Rudi juga sering tidak tertib dalam memakai seragam.
Karena kenakalannya itu akhirnya Rudi
mendapatkan teguran dan pengarahan dari Guru BP, Wali Kelas dan Kepala Sekolah.
0 komentar:
Posting Komentar